Rabu, 30 Juni 2010

Pengalaman Baru

Sekitar pukul 20.00 wib aku memandu acara Ramah Tamah Kontingen Kabupaten Banyuasin pada PORPROV IX Sumsel 2010 di depan para pejabat Banyuasin termasuk orang nomor satu di Banyuasin Sang Bapak Bupati, Ir.H.Amiruddin Inoed. Hadirin sebagian besar adalah para atlit, wasit, dan official dari Banyuasin. Hal yang mengejutkanku adalah selama memandu acara tersebut aku tidak nervous sama sekali, sehingga menurutku... Aku lumayan sukses, (he..he..he...) Sebab yang kutahu dari orang-orang di sekitarku...beliau termasuk tipe perfeksionis alias agak sulit mentolerir kesalahan yang dibuat. Dan yang lebih mengejutkanku adalah ketika aku berjabat tangan dengan beliau...ada kalimat yang samar-samar terdengar (mudah2an aku nggak salah denger)"Ngemsi nya bagus". Yah...mungkin sekedar basa basi, tapi itu cukup membuat aku shock. Alhamdulillah...bagiku ini amat berarti.
27 Juni 2010 di RM Selatan Indah Palembang merupakan tanggal yang menorehkan cerita baru bagiku.

Selasa, 22 Juni 2010

Sebatang Kurma

Pohon Kurma

(Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)

Pohon Kurma (Date Palm)
Kurma, Sinai, Mesir

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae
Genus : Phoenix
Spesies : P. dactylifera
Nama binomial Phoenix dactylifera L.

Kurma (Phoenix dactylifera) adalah sejenis tanaman palma yang banyak ditanam di Timur Tengah dan Afrika Utara karena buahnya dapat dimakan. Karena sejarah pembudidayaannya untuk diambil buahnya. Asal-usulnya yang pasti tidak lagi diketahui, namun kemungkinan besar pohon ini berasal di oasis padang pasir di Afrika utara, dan barangkali juga di Asia barat daya. Pohonnya berukuran sedang, tingginya sekitar 15-25 meter, seringkali tumbuh bergerombol dengan beberapa batang pohon yang muncul dari satu akar yang sama, namun bisa juga tumbuh sendiri-sendiri.

Hiduplah seperti pohon kurma
yang batangnya tinggi menjulang, setinggi cita-citamu
yang tahan terhadap segala penyakit, seperti juga hendaknya tubuhmu yang senantiasa menjaga kesehatan
dan yang paling patut diteladani dari pohon kurma adalah
ketika seseorang melemparnya dengan batu, maka ia akan membalas dengan buahnya yang manis dan lezat.

PORPROV IX SUMSEL 2010

Pembukaan Porprov (Pekan Olahraga Provinsi) IX Sumsel 2010 di Stadion Bumi Sriwijaya diresmikan oleh Gubernur Sumsel, H.Alex Noerdin, S.H. pada
Hari Minggu, 13 Juni 2010 sekitar pukul 14.00 wib. Acara dimeriahkan oleh nyanyian, tarian dan atraksi dari Marching Band MDP Palembang. Diramaikan pula oleh balon warna warni yang dilepaskan ke udara serta tulisan "Sukseskan Porprov IX Sumsel 2010" dan "Selamat Bertanding" yang dibawa mengitari stadion tersebut oleh pesawat aeromodelling. Dan yang membuat penonton lumayan heboh adalah hadiah dari Gubernur yaitu konser Maha Dewi yang menyajikan lagu-lagu hitsnya. Walau cuaca panas namun penonton yang sebagian besar adalah para atlit cukup semangat untuk ikut nyanyi sambil lompat-lompat mengiringi musik. Wah...besoknya mereka bakal kecapekan nggak ya untuk bertanding....

Jumat, 18 Juni 2010

Tentang Kartini

Ini tulisan pertamaku yang dimuat di Harian Banyuasin tanggal 22 April 2010
Alhamdulillah...akhirnya....



OH... KARTINI

Oleh: Nila Suyanti,S.Pd.

Tak kenal maka tak sayang
Tak sayang maka tak cinta...

Mungkin peribahasa tersebut cukup pas untuk menggambarkan situasi ketika penulis mengobrol tentang sosok Raden Ajeng Kartini kepada beberapa siswa SD, SMP dan SMA. Di antara obrolan itu ada pertanyaan seperti “Apakah kamu kenal dengan R.A. Kartini? Siapakah beliau? Bagaimana rupanya? serta beberapa pertanyaaan lainnya. Penulis bermaksud untuk mengetahui bagaimana sosok R.A. Kartini dikenal oleh para siswa.
Bagi siswa SD terutama kelas 1,2,3 pertanyaan itu cukup sulit untuk dijawab sehingga pertanyaan hanya sampai “Bagaimana rupanya (R.A. Kartini)?”. Ternyata sebagian dari mereka tidak tahu jawabannya bahkan ada yang mengatakan bahwa beliau memiliki rambut panjang terurai. Padahal yang kita tahu deskripsi fisik seorang Kartini identik dengan konde, kebaya putih dan kain batik Jawa. Apakah ini artinya foto, lukisan atau gambar beliau tidak familiar bagi mereka? Apakah memang saat ini foto beliau ataupun foto pahlawan nasional lainnya jarang menghiasi ruang kelas atau ruang lainnya sehingga para siswa SD ini asing terhadap mereka?
Bagi siswa SMP dan SMA, pertanyaan tentang “Siapa R.A. Kartini?” tentunya dijawab dengan lebih mudah. Sebagian besar menjawab bahwa beliau adalah pejuang emansipasi wanita. Ketika penulis tanya “Apa itu emansipasi wanita?” mereka mulai kesulitan untuk menjelaskannya. Apalagi ketika penulis meneruskan pertanyaan tentang Apa yang beliau alami semasa hidup? Apa yang telah beliau lakukan sehingga diputuskan menjadi pahlawan nasional?” dan Mengapa setiap tanggal 21 April kita peringati sebagai Hari Kartini?” Wah… mereka terlihat benar-benar kesulitan. Dan ada yang menjawab “Aku nggak suka pelajaran sejarah sih…jadi aku nggak tahu banyak, apalagi tentang pahlawan…”
Seingat penulis ketika masih di SD, SMP dan SMA bahkan sampai hari ini peringatan hari Kartini hanya dilakukan dalam bentuk seremonial yaitu selain upacara yang seluruh petugasnya adalah para siswi, juga ada lomba kebaya kartini, merangkai bunga, mewiru kain atau kegiatan lainnya yang kelihatannya hanya mengangkat sisi feminim dari seorang Kartini. Padahal esensi dari peringatan itu mestinya adalah bagaimana pada hari itu (tanggal 21 April) menjadi momentum bagi perempuan Indonesia untuk berjuang seperti Kartini, keluar dari kesulitan dan berjuang untuk meraih apa yang dicita-citakan. Semangat juang beliau harus dimiliki. Kegigihan beliau dalam menyebarluaskan pemikiran tentang kesetaraan, keadilan dan hak-hak yang seharusnya melekat pada kaum hawa dengan mengirim surat ke teman di Belanda menunjukkan beliau sosok yang cerdas bukan feminim yang direpresentasikan melalui lomba kebaya dan konde.
Peringatan hari Kartini di sekolah mestinya tidak hanya berbentuk seremonial saja tapi juga dalam bentuk lain yang lebih memotivasi siswa dalam mengeksplorasi sosok beliau misalnya seminar atau forum tanya jawab tentang Kartini, lomba membuat dan membaca puisi, cerdas cermat, lomba pidato dan debat tentang Kartini dan sebagainya. Kegiatan tersebut tidak hanya membuat para siswa mungkin akan akrab dengan sosok Kartini tapi juga meningkatkan apresiasi mereka terhadap pejuang nasib kaum wanita. Bukankah bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menghargai jasa para pahlawannya?
Lantas bagaimana peringatan hari Kartini di kalangan mahasiswa? Penulis cukup salut dengan aksi mahasiswa di tengah jalan raya kampus STAIN Cirebon pada peringatan Hari Kartini tahun lalu. Aksi yang dimotori oleh puluhan mahasiswa yang tergabung dalam KOPRI PMII (Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Puteri) ini membagikan selebaran refleksi Hari Kartini kepada pengguna jalan yang melewati jalan tersebut. Aksi tersebut mengajak masyarakat untuk merefleksi perjuangan Kartini, bahwa cita-cita Kartini masa itu tinggi namun terbentur batu karang budaya yang memposisikan perempuan hanya sekitar kasur, sumur dapur. Generasi saat ini harus meneruskan perjuangan itu, tegas Dzarotul Munsyi selaku koordinator lapangan aksi tersebut. Walaupun para mahasiswa sedang masa UTS (Ujian Tengah Semester) namun tidak mengurangi semangat nya dalam menyampaikan pesan perjuangan bagi kaum perempuan kepada masyarakat. Aksi mereka diakhiri dengan pernyataan sikap antara lain penegakan supremasi hukum terhadap oknum KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga), pengadilan terhadap pejabat dan sindikat trafficking dan penghentian perdagangan perempuan.
Bagaimana pula peringatan Hari Kartini versi organisasi kewanitaan? Tahun lalu tidak sedikit kita lihat bahwa organisasi kewanitaan pada Hari Kartini menggelar acara Fashion Show Kebaya seperti yang dilakukan oleh karyawan Puskesmas Balongsari, Surabaya atau kegiatan lain yang sejenis. Sedangkan di Jakarta sedikitnya 200 polisi wanita (polwan) dari jajaran Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya membagikan pin bagi pengendara kendaraan bermotor sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa-jasa Kartini. Selain itu polwan yang bertugas di pelayanan (Samsat) mengenakan pakaian khusus berupa kebaya. Ada juga himbauan untuk memberikan perlakuan khusus terhadap para wanita pengguna kereta api pada hari tersebut dan banyak lagi kegiatan lainnya.
Sebagai wanita penulis cukup berbangga dengan kegiatan peringatan Hari Kartini di kalangan mahasiswa dan organisasi kewanitaan tersebut, tapi alangkah baiknya kalau kegiatan tersebut bisa diganti dengan kegiatan sosialisasi kepada seluruh masyarakat tentang Undang-Undang No. 23/2004 yang isinya membela kaum perempuan sehingga kaum hawa semakin mengerti hak-haknya. Kenapa? Karena walaupun undang-undang tersebut telah diberlakukan sejak September 2004 ternyata belum sepenuhnya melindungi perempuan dari tindak kekerasan. Adanya UU KDRT sebenarnya merupakan langkah maju dari perwujudan perjuangan R.A. Kartini bagi masyarakat Indonesia. Semasa hidup, Kartini menginginkan posisi perempuan sejajar secara wajar dengan laki-laki di lingkungan sosial dan budaya.
Kartini… mudah-mudahan di hari jadimu ini kami senantiasa menyadari bahwa kaulah inspirasi bagi seluruh perempuan di negeri ini. Semangat juang mu harus terus kami miliki. Terima kasih Kartini...

Jumat, 11 Juni 2010

My happiness

I'm so happy today.
Why?
First, because I have some new friends from different places.Wow... How interesting!
Second,because I met my old friend. Maybe We do not meet for ten years. How great!
Third, because I get some new knowledge especially in making this BLOG.
How fantastic!